SERANG – Ketua Pengurus Daerah (PD) Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Banten, Hijaz Putra Junaidi Mahesa menyebut, program sekolah gratis swasta untuk SMA/SMK dan Skh di Provinsi Banten telah menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Program ini dinilai visioner.
Saat baru-baru ini putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mewajibkan pemerintah untuk menggratiskan pendidikan dasar dan menengah selama sembilan tahun di sekolah swasta kata Hijaz, Gubernur Andra Soni telah menggartiskan SMA/SMK dan Skh swasta di Provinsi Banten.
“Ada lebih 800 sekolah yang ikut program sekolah gratis ini. Kita tahu, bahwa Pak Gubernur ini anak petani, yang riwayatnya dulu merasakan bagaimana sulitnya sekolah akibat terbentur biaya. Tapi ia membuktikan ingin hadir sebagai pelayan masyarakat lewat programnya tersebut,” ujarnya, Jumat, (30/5/2025).
Putra mendiang Desmond J Mahesa ini menilai, kebijakan sekolah gratis ini menunjukkan komitmen Pemerintah dalam pemenuhan hak anak untuk mendapatkan akses layanan pendidikan yang layak dan gratis.
Diketahui, Gubernur Banten Andra Soni telah meluncurkan program tersebut bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei. Momen itu dipilih Andra sebagai bentuk kepedulian Pemprov terhadap pendidikan masyarakat Banten.
“Maka niat kami, tujuan kami adalah memberikan keadilan bagi warga Banten yang tidak memiliki kesempatan atau tidak diterima di sekolah negeri, agar bisa mendapatkan sekolah di swasta secara gratis,” kata Andra.
Juga diketahui, terdapat 475 SMA, 651 SMK, dan 111 SKh swasta di Banten. Namun hanya 811 sekolah swasta yang terverifikasi ikut program sekolah gratis. Untuk Madrasah Aliyah (MA) swasta, belum ikut program sekolah gratis pada tahun ini. (*/Red)